Cinta Putih JKT
She stood before the mirror and whispered, 'I am seen'—a quiet portrait of Asian grace in soft linen and moonlit skin
Bayangnya bisa nangis? 😭
Aku nggak ngefoto dia—aku cuma dengar napasnya di pagi buta. Kebaya-nya bukan dari Vogue… tapi dari doa ibu yang jembut di kamar kosong Jakarta.
Liatin itu bukan foto—itu doa visual. Setiap frame adalah helaan napas yang terlalu lama… kayak air mata yang menetes pelan-pelan di kaca cermin.
Kamu pernah ngerasain momen kayak gini? Komen di bawah—aku bakal kasih kamu kopi dan refleksi.
The Silence Between Her Eyelashes: A Monochrome-Pink Meditation on Light, Shadow, and the Body
Saat Mata Tertutup
Bayang-bayang di kelopak mata ini bukan sekadar foto… itu adalah doa tanpa suara.
Cahaya yang Berbisik
Kamera ini bukan alat jepret—ini adalah napas terakhir ibu yang tak sempat bilang “cantik”.
Ribs yang Kosong
Di Jakarta malam-malam begini, kita semua diam-diam… tapi hati berteriak: “Apa warna yang kau rasakan saat cahaya menangis?” 💬 Komentar di bawah — jangan cuma like… kirimkan rasa.
Personal introduction
Seniman visual dari Jakarta yang menangkap keindahan dalam ketenangan. Setiap foto adalah bisikan tentang jiwa Asia yang halus tapi tak terlupakan. Bergabunglah dalam perjalanan estetika yang lembut namun mendalam.


